“Seperti tagline rokok, tapi bukan berarti pro thd pengguna
rokok, no !”
Samudra yang
dalam akan terlihat tenang, beda halnya dengan sungai yang dangkal akan
terlihat riak airnya, begitu pula manusia. Subhanallah, sesungguhnya hanya
Allah-lah yang mengetahui seberapa jauh ilmu kita mengenai suatu hal. Tak
sampai logika kita pun menjawab pertanyaan tersebut. Tugas kita hanya fokus
kepada ikhtiar mencarinya kemudian seoptimal mungkin mengaplikasikannya.
Masalah dalam atau tidak biarlah Allah yang menilai dan jangan sampai penilaian
mausia yang tak kuat data outentik bisa menumbuhkan sifat ria pada dada.
Naudzubillah himindzalik...
Maka dari itu kemudian tidak bisalah kita
menilai pemahaman seseorang tentang hal
tertentu dari usia, dari latar belakang pendidikan, dari jenis kelamin
dll. Meskipun pad akhirnya semua itu memang menentukan jika individu yang
bersangkutan ya memamng benar-benar mengoptimalkannya. J
Allah ya
Allah... hanya kepada-Mu lah semuanya akan kembali, entak saat ini, esok atau lusa...
wallohu a’lam. Maka jadikanlah kami istiqomah dan pada akhirnya khusnul
khatimah.
Teringat
salah satu perkataan sahabat kala petang.. “tubuhnya strong ya? Mudik sehari
terus ke bandung, baru saja sampai udah ke ampus eh besoknya kuliah” Subhanallah...
yang menguatkan dan melemahkan itu Allah, maka tak pastaslah kita yang di
titipinya berkata lelah,
ya allah ampunilah kaki ini yang merasa lelah melangkah,
Ya Allah
ampunilah tangan ini yang merasa lemas menggapai,
Ya Allah
ampunilah mata ini yang terlalu sering mengantuk,
Ya Allah
mpunilah hati ini jika menggerutu menuntut istirahat yang terlalu banyak.
Sedangkan
jika kami belajar dari para pendahulu kami, mereka sedikit dalah beristirahat
memperssembahkan hidupnya untuk mengabdi pada Rabbnya baik itu beribadah atupun
berfilsafat, bahkan tak sedikit berkarya, dan karya-karya mereka kami rasakan
sekarang ini. Al- Kindi, Al- Khawarizmi, Al- Fatih, Ibnu Siena, ukhibukum
fillah.
Maka dari
itu ya Allah ijiinkanlah hambamu ini mempersembahkan sebuah karya untuk-Mu,
percaya jajji-Mu bahwa pada akhir cerita Islam agama-Mu lah yang akan berjaya.
Yes, jika tidak dirintis saat kapan lagi? Suuatu kepercayaan yang luar biasa
begitu indah jika kejayaan itu di titpkan pada generasi kami untuk
memperjuangkannya, tetapi jika itu di titipkan pada generasi-genereasi setelah
kami maka Ya Allah biarlah kami saat ini semaksimal mungkin emjadi penbuka yang
bisa menjadi bagian dari orang-orang yang berjuang untuk Mu Rabb,
Engkau
seorang wanita loh ?
Yapz,
benar.. tapi kemudian biarlah wanita-wanita yang saat ini mendominasi jumlah
penduduk di muka bumi menjadi tiang-toang penyangga kaum adam agar tetap
mendirikan dinnulislam dengan hati yang mantap dan teguh.
Bergerak sistemik
meski wanita diciptakan dengan cara pemikiran yang melonjak-lonjak.
Bergerak Masif meski terkadang seringkali menumpahkan
air mata untuk mengokohkan sanubarinya
Bergerak
dengan tangkas meski wanita di ciptakan dengan segala kelembutannya
Bergerak
terarah meski pada akhirnya ia akan turut pada imamnya
Bergerak
dengan mantap meskipun sebenarnya ada tugas yang jauh lebih penting yakni
memnatapkan hati Sang pimpinan.
Bismillah
tetap optimis meski pada akhirnya biarlah Allah yang tetap menjada optimis itu
dalam jiwa-jiwa yang tetap mempertahankannya.