Selasa, 04 Maret 2014

OPTIMIS IS ME

“Seperti tagline rokok, tapi bukan berarti pro thd pengguna rokok, no !”
Samudra yang dalam akan terlihat tenang, beda halnya dengan sungai yang dangkal akan terlihat riak airnya, begitu pula manusia. Subhanallah, sesungguhnya hanya Allah-lah yang mengetahui seberapa jauh ilmu kita mengenai suatu hal. Tak sampai logika kita pun menjawab pertanyaan tersebut. Tugas kita hanya fokus kepada ikhtiar mencarinya kemudian seoptimal mungkin mengaplikasikannya. Masalah dalam atau tidak biarlah Allah yang menilai dan jangan sampai penilaian mausia yang tak kuat data outentik bisa menumbuhkan sifat ria pada dada. Naudzubillah himindzalik...
 Maka dari itu kemudian tidak bisalah kita menilai pemahaman seseorang tentang hal  tertentu dari usia, dari latar belakang pendidikan, dari jenis kelamin dll. Meskipun pad akhirnya semua itu memang menentukan jika individu yang bersangkutan ya memamng benar-benar mengoptimalkannya. J
Allah ya Allah... hanya kepada-Mu lah semuanya akan kembali, entak saat ini, esok atau lusa... wallohu a’lam. Maka jadikanlah kami istiqomah dan pada akhirnya khusnul khatimah.
Teringat salah satu perkataan sahabat kala petang.. “tubuhnya strong ya? Mudik sehari terus ke bandung, baru saja sampai udah ke ampus eh besoknya kuliah” Subhanallah... yang menguatkan dan melemahkan itu Allah, maka tak pastaslah kita yang di titipinya berkata lelah,
ya allah ampunilah kaki ini yang merasa lelah melangkah,
Ya Allah ampunilah tangan ini yang merasa lemas menggapai,
Ya Allah ampunilah mata ini yang terlalu sering mengantuk,
Ya Allah mpunilah hati ini jika menggerutu menuntut istirahat yang terlalu banyak.
Sedangkan jika kami belajar dari para pendahulu kami, mereka sedikit dalah beristirahat memperssembahkan hidupnya untuk mengabdi pada Rabbnya baik itu beribadah atupun berfilsafat, bahkan tak sedikit berkarya, dan karya-karya mereka kami rasakan sekarang ini. Al- Kindi, Al- Khawarizmi, Al- Fatih, Ibnu Siena, ukhibukum fillah.
Maka dari itu ya Allah ijiinkanlah hambamu ini mempersembahkan sebuah karya untuk-Mu, percaya jajji-Mu bahwa pada akhir cerita Islam agama-Mu lah yang akan berjaya. Yes, jika tidak dirintis saat kapan lagi? Suuatu kepercayaan yang luar biasa begitu indah jika kejayaan itu di titpkan pada generasi kami untuk memperjuangkannya, tetapi jika itu di titipkan pada generasi-genereasi setelah kami maka Ya Allah biarlah kami saat ini semaksimal mungkin emjadi penbuka yang bisa menjadi bagian dari orang-orang yang berjuang untuk Mu Rabb,
Engkau seorang wanita loh ?
Yapz, benar.. tapi kemudian biarlah wanita-wanita yang saat ini mendominasi jumlah penduduk di muka bumi menjadi tiang-toang penyangga kaum adam agar tetap mendirikan dinnulislam dengan hati yang mantap dan teguh.
Bergerak sistemik meski wanita diciptakan dengan cara pemikiran yang melonjak-lonjak.
Bergerak  Masif meski terkadang seringkali menumpahkan air mata untuk mengokohkan sanubarinya
Bergerak dengan tangkas meski wanita di ciptakan dengan segala kelembutannya
Bergerak terarah meski pada akhirnya ia akan turut pada imamnya
Bergerak dengan mantap meskipun sebenarnya ada tugas yang jauh lebih penting yakni memnatapkan hati Sang pimpinan.


Bismillah tetap optimis meski pada akhirnya biarlah Allah yang tetap menjada optimis itu dalam jiwa-jiwa yang tetap mempertahankannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar