Kamis, 29 Agustus 2013

Taman Relaksasi

Tasikmalaya, UPI
Kehadiran mahasiswa baru begitu terasa di sekitar lingkungan UPI Kampus Tasikmaya. Mahasiswa yang berjumlah 245 orang, sudah tercatat sebagai mahasiswa UPI Kampus Tasikmalaya angkatan tahun 2013 ini telah mampu menyemarakan UPI Kampus Tasikmalaya menjadi lebih hidup dengan ikutsertanya mereka dalam kegiatan masa orientasi. Antusiasme mahasiswa baru  disambut baik oleh panitia pelaksana kegiatan Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum (MOKAKU) 2013, karena segenap panitia ini telah menyiapkan serangkaian kegiatan yang akan membentuk para mahasiswa baru ini menjadi lebih dekat dengan almamater.
Kegiatan MOKAKU 2013 yang dilaksanakan dari mulai tanggal 27-30 Agustus 2013 bertujuan untuk membiasakan para calon agent of change ini untuk mengenal kampus dan suasana pendidikan sesuai dengan tema MOKAKU “Pendidikan untuk Merangkai Indonesia”. Selain mengenalkan lebih jauh mengenai UPI KAmpus Tasikmalaya, kegiatan ini juga bertujuan untuk menanamkan citra diri mahasiswa baru menjadi mahasiswa yang religius, ilmiah dan edukatif.
DSCF6373Kegiatan yang sudah berlangsung selama dua hari ini diharapkan dapat memiliki kesan tersendiri juga membuahkan manfaat baik untuk mahasiswa baru juga panitia pelaksanaana kegiatan tersebut. Ujar seksi acara  MOKAKU 2013.
Kepanitiaan yang berjumlah 86 orang ini sudah mempersiapkan pelaksanaan kegiatan MOKAKU sudah sejak satu bulan yang lalu. Sebuah kebanggaan yang luar biasa ketika acara ini berlangsung sesuai dengan apa yang diharapkan.
Ada sebuah pemandangan yang menarik, disela-sela kegaiatan MOKAKU  2013 nampak panitia yang memanfaatkan waktu luangnya dengan membaca buku. Mereka memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh salah satu program asistensi mata kulaih PAI dan salah satu UKM yang ada di UPI Kampus Tasikmalaya yakni Program Tutorial dan UKM Aksara. Jika Program Tutorial menamai fasilitas tersebut dengan mana “Taman Relaksasi”, berbeda dengan UKM AKSARA yang menamainya “Stand Baca”. Taman relaksasi dan stand baca ini menyediakan fasilitas berupa buku-buku bacaan yang bisa dipinjam ditempat tersebut  atau sekitar UPI Kampus Tasikmalaya. Selain itu juga Program Tutorial telah menyediakan teh gratis dengan jumlah terbatas yang dibagikan dengan cuma-cuma untuk menghilangkan dahaga. Euphoria penyambutan mahasiswa baru tersebut disikapi sangat positif oleh panitia. Nyatanya selama ada waktu luang disela-sela kegiatan panitia nampak asik membaca buku yang tersedia. Nuansa ilmiah UPI Kampus Tasikmlaya semakin dihidupkan oleh mahasiswanya.
http://berita.upi.edu/2013/08/29/nuansa-ilmiah-upi-kampus-tasikmalaya-semakin-hidup-dengan-membaca-buku/
DSCF6374Bukan hanya panitia yang menyambut baik fasilitas baca buku ini, para mahasiswa baru atau peserta MOKAKU pun ditengah-tengah waktu istirahat menyempatkan diri untuk membaca atau sekedar melihat-lihat. Mudah-mudahan dengan adanya kebiasaan baru, meluangkan waktu senggang untuk membaca ini, mampu membawa UPI Kampus Tasikmalaya menjadi Kampus yang benar-benar maju dan berkualitas.

Kamis, 13 Juni 2013


BEM REMA UPI Tasikmalaya Merekrut Pengurus BEM dan DPM 2013

Written on:June 11, 2013
Comments are closed
AI 2Tasikmalaya, UPI
Perekrutan calon pengurus BEM dan DPM UPI Tasikmalaya yang telah dilaksanakan pada Sabtu (6/6/2013) di Aula UPI Kampus Tasikmalaya berlangsung dengan lancar. Perekrutan calon pengurus BEM dan DPM ini bertujuan untuk menyambung roda pemerintahan REMA UPI Tasikmalaya agar terus berjalan dengan baik dan bisa diisi oleh generasi baru yang lebih baik dan militant.
Organisasi yang sukses adalah generasi yang mampu mencetak generasi berikutnya dengan baik, artinya adalah organisasi sukses mampu membuat generasi setelahnya (pengurus baru) lebih baik dari periode kepengurusannya sendiri.
“Perekrutan calon pengurus tahun ini mencetak sejarah baru karena pesertanya jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya, 89 peserta dengan berbagai macam visi dan misi mereka menyatukan langkah menuju Aula UPI Tasikmalaya dengan harapan mampu memberikan yang terbaik untuk almamater,” Ujar Adi Kurnia sebagai ketua pelaksana setelah menyampaikan laporannya.
Acara Open recruitment Anggota Istimewa (AI) Pengurus BEM dan DPM UPI Tasikmalaya 2013 diawali dengan sambutan dari Direktur UPI Tasikmalaya yang diwakilkan kepada Sekretaris UPI Tasikmalaya Drs. Yusuf Suryana, M.Pd. yang sekaligus membuka secara resmi  acara tersebut. Pembimbing kemahasiswaan UPI Tasikmalaya Dindin Abdul Muiz Lidinillah, M.Si., SE., M.Pd. juga tidak ingin melewatkan momen berharga ini, beliau menyampaikan sambutan juga motivasinya kepada para peserta agar bisa menjadi aktivis yang memiliki nilai akademis yang unggul.AI4
Peserta AI semakin terpacu semangatnya ketika Presiden  BEM dan Ketua DPM REMA UPI Tasikmalaya ikut memberikan sambutannya dengan menggebu. “Jadikan almamater bukan sebatas identitas belaka tetapi menjadi sebuah kebanggaan” Ujar Presiden BEM, Muh. Rijal W Muharram.
Acara inti dari kegiatan ini yakni  pemberian materi dasar berorganisasi yang disampaikan oleh Gubernur BEM Tahun  2011 Ipan Hikmaturrohman, dan Sekjen DPM Tahun 2011 REMA UPI Tasikmalaya Pidi Mohamad Setiadi. Kegiatan dilanjutkan dengan pengarahan atau penjurusan minat, yakni memasukan suaranya untuk menjadi pengurus BEM atau DPM REMA UPI Tasikmalaya 2013.
Orang-orang terpilih yang sudah terbiasa hidup bernegara di dalam kampus tidak akan kaku bahkan umumnya menjadi pemegang kekuasaan di dalam bernegara sesungguhnya. “Menggantikan atau tergantikan” merupakan ungkapan yang tepat untuk mereka yang memiliki totalitas sebagai mahasiswa yang utuh. (Vira Pratiwi)

Sabtu, 08 Juni 2013


Pramuka UPI Kampus Tasikmalaya Ikuti Latgab SE-UPI 2013


Tasikmalaya, UPI
Peserta Latihan Gabungan Gerakan Pramuka Racana Ki Hajar Dewantara dan RA. Kartini Gudep Kota Tasikmalaya 02111-02112 dengan 17 orang perwakilan kembali menginjakkan kaki di kampus tercinta setelah mengikuti kegiatan Latihan Gabungan se-UPI di Bumi Perkemahan Nangora-Sumedang tepatnya di Kawasan Agrobisnis Sumedang (KAS), Selasa (28/5/2013). Sebelum mengikuti kegiatan tersebut, Pramuka UPI Tasikmalaya ini telah sukses pula melaksanakan perkemahaan Jumat Sabtu dan Minggu atau lebih akrab dengan akronim PERJUSAMI pada tanggal 4, 5 dan 6 Mei 2013 yang dilaksanakan di Lapangan Tundagan Kec. Mangkubumi, Kakak-kakak pramuka ini tetap semangat  untuk melaksanakan kegiatan lainnya tidak mengenal lelah.
Kegiatan pertama di bulan Mei yakni kegiatan PERJUSAMI yang telah dilaksanakan tahun ini tampak berbeda.  Pelaksanaan PERJUSAMI Tahun 2013 ini merupakan kali kedua  diadakan di luar area kampus. Peserta kegiatan PERJUSAMI adalah mahasiswa semester 2 reguler UPI Tasikmalaya, peserta tampak antusias mengikuti kegiatan-kegitan yang disipakan panitia mulai dari pelatihan dasar kepramukaan, permainan-permainan mendidik juga survival kealam terbuka. “Seru, saya benar-benar biasa merasakan hidup jauh dari oarng tua dan tanpa mengeluarkan uang. Ternyata kita harus serba bisa untuk bertahan hidup terutama memanfaatkan yang ada dan masak. Harus bisa berkomunikasi dengan baik terhadap orang lain. Kebersamaan  menjadikan segala sesuatu menjadi mudah dan enak walau makan dengan dengan nasi yang belum mateng dan lauk seadanya” ujar Resa salah seorang peserta PERJUSAMI. Kegiatan ini memiliki Tujuan sebagai wahana pembinaan calon pembina pramuka di sekolah dasar dan menggali potensi calon pembina pramuka untuk siap membina di sekolah dasar.
Kemudian kegiatan kedua masih dalam bulan yang sama yakni pada tanggal 25-28 Mei 2013 Pramuka UPI Tasikmalaya mengikuti kegitan Latihan Gabungan Pramuka Se-UPI 2013 yang disingkat LATGAB Se-UPI, dengan tema kegiatan  “My Scout My Education” yang dilaksanakan rutin setiap tahun. Setiap kampus daerah (KAMDA) bergiliran menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan kegiatan tersebut dan  tahun ini UPI Kampus Sumedang menjadi tuan rumahnya. “Jadilah pramuka yang sejati berlandaskan  3 satya dan menghidupkan dasa darma.” Pesan ketua pelaksana Dede Anjar dalam sambutan pada pembukaan.
Dalam kegiatan latgab ini juga dilaksanakan seminar kepramukaan, untuk menghadapi akan diberlakukannya  kurikulum 2013 yang sudah mulai di laksanakan secara bertahap dan terbatas dan didalamnya tersurat bahwa pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang diwajibkan untuk diselenggarakan oleh setiap satuan pendidikan. Sudah saatnya para calon pendidik Sekolah Dasar untuk mempersiapkan dirinya menjadi Pembina pramuka di SD. Kegiatan-kegiatan yang mampu meningkatkan skiil bagi calon pendidik dalam kegiatan kepramukaan harus sering dilaksanakan. Sehingga mahasiswa calon guru memiliki wadah untuk mengembangkan potensi diri menjadi pendidik yang mumpuni dalam bidangnya (guru professional). Kegiatan Latgab tahun ini begitu berkesan karena peserta telah sukses mengadakan perjalanan ke Curug Sabuk yang medannya menantang, hingga menghabiskan waktu sampai dengan 8 jam untuk jalan kaki pulang-pergi. “Meskipun lelah tapi tetap aksi narsis dan full senyum.” Begitu komentar Maulina Agustin , salah satu peserta Latgab kamda UPI Tasikmalaya. Salam pramuka tetap berkontribusi dengan karya! (Eli Nurlela Andriani dan Vira Pratiwi)

Kamis, 06 Juni 2013

Bimillahirrahmanirrahim

Semakin Dimudahjkan gerak langkah ini oleh Allah. Citailah Allah maka engkau akan menemukan makna cinta yang sebenarnya, jangankan dunia bahkan langit dan apa yang ada diantara keduanya jika Dia berkenan itu dapat kau miliki. Hidup ini bukan hanya sekedar bagaimana kita memikirkan kesuksesan hari esok (itu mah sampingan sob) yang paling penting tingkatkan kualitas ibadah, kerja dan usaha kita. Dengan itu sukses hanya efek sampingnya saja, jauh dari itu kau akan temukan kenyamanan dengan meningkatkan kedekatan kita pada Sang Khalik, fokuskan kerja kita karena Allah dan maksimalkan dalam berusaha karena kita ingin selalu memberikan yang terbaik untuk Nya


Hikmah hari ini, Do The Best of Anything Is Lillah

Kamis, 23 Mei 2013

Hari Ini

Bandung, terlalu sesak ruangan ini. namun tak bisa hentikan taqdir Tuhan agar ia menuntun kita untuk jumpa yang pertama.
Registrasi masuk PT awa mula aku menjumpai mu dan hanya satu kata untuk kesan itu : sederhana. lama setelah itu Tuhan memilih kita agar aku tetap berdampingan dengan orang aneh, yakni kamu.
Banyak tawa, banyak air mata pula. Hingga tatapan mereka menatap kita tak pernah dewasa satu sama lain.
Aku tak perduli
Di ujung penat hari ini, sore ini saat ini usiamu berkurang, aku ingin sedikit berdo'a. Mudah-mudahan hidupmu barokah dan meninggal dalam keadaan Khusnul Khatimah. 

Jadilah Dirimu sendiri! yang selalu SEMANGAT!

Jika hidup terasa menyakitkan, bahagialah! Karena Tuhan ada dan trengah menatapmu.


Terimakasih, saya senang mengenalmu dan mohon maaf.
_Eli N.A_

Selasa, 07 Mei 2013


Optimalisasi Pembelajaran IPS dengan Meluruskan Empat Mindset Keliru  terhadap IPS Sebagai Upaya memulihkan Krisis  Moral yang Melanda Anak Bangsa
Oleh : Vira Pratiwi
Indonesia sedang meradang, krisis moral yang terjadi dimana-mana membuat ngeri siapa saja yang terlibat didalamnya atapun sebatas menyaksikan pemberitaan di media masa. Hampir setiap hari masyarakat dihadapkan dengan berita kriminal maupun kasus asusila. Fenomena-fenomena yang terjadi akhir-akhir ini menimbulkan kesan bahwa bangsa kita semakin menjauh dari nila-nilai Pancasila. Negara yang berlarut-larut dilanda krisis moral, dekadensi moral atau demoralisasi akan semakin mengarah ke Negara yang gagal (filed state). Salahsatu aspek yang bertanggungjawab berkaitan dengan permaslahan saat ini adalah pendidikan, dan lebih spesifik lagi pendidikan IPS. Karena hal tersebut, maka perlu ditinjau kembali mengenai pelaksanaan pendidikan di Indonesia saat ini. Yakni sebagai upaya untuk memulihkan kembali krisis-krisis moral yang sedang terjadi. Upaya yang harus dilakukan salasatunya dengan mengoptimalkan pembelajaran IPS di berbagai jenjang pendidikan. Adanya asumsi keliru di masyarakat dan siswa mengenai pembelajaran IPS yang beranggapan bahwa pelajaran IPS merupakan hapalan belaka, sehingga menyebabkan siswa cenderung pasif dalam pembelajaran dan IPS tidak bisa dijadikan tolak ukur kecerdasan siswa. Titik kulminasinya adalah adanya anggapan masyarakat bahwa IPS tidak dapat menjamin masa depan siswa. Jika asumsi tersebut sudah diluruskan maka pelaksanaan pembelajaran IPS akan optimal dan outputnya siswa akan memiliki keterampilan yang diharapkan”

       Kata kunci  : pendidikan, IPS, krisis moral.
Bangsa Indonesia merupakan Negara yang berideologikan Pancasila. Seyogyanya dalam hidup berbangsa dan bernegara masyarakat  berpegang kepada  nilai-nilai luhur Pancasila. Namun saat ini Indonesia sedang meradang. Kalimat ini yang tepat untuk menggambarkan kondisi yang sedang terjadi.. Hampir setiap hari masyarakat dihadapkan dengan berita kriminal maupun asusila. Fenomena-fenomena yang terjadi akhir-akhir ini menimbulkan kesan bahwa bangsa kita semakin menjauh dari nila-nilai Pancasila. Disisi lain pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan dengan mudahnya akses informasi antar lokasi. Hal tersebut “Seperti dua sisi mata pisau” yang suatu saat sangat bermanfaat, tapi jika lengah akan memberikan dampak negatif yang luar biasa pula. Contoh kas usnya adalah saat ini anak usia sekolah dasar dengan mudahnya  mengakses intenet di tempat umum (warnet) tanpa pengawasan dari orang dewasa yang berakibat fatal. Pada bulan April ini telah terjadi 12 kasus pelecehan seksual pada anak perempuan di Kabupaten Karangasem Bali. Secara rata-rata umur korban sekitar 12 tahun hingga 14 tahun. Anak-anak perempuan tersebut menjadi korban pelecehan seksual karena tidak memiliki kemampuan yang baik dalam memanfaatkan teknologi informasi dan media jejaring sosial (http://www.beritabali.com/index.php/page/berita/dps/detail/ 04/04/2013/12-Kasus-Pelecehan-Seksual-Pada-Anak-di Karang asem/201107022371).
Perkembangan IPTEKS yang pesat harus diseimbangi dengan social knowledge yang  memadai agar tidak terjadi disequilibrasi yang mengakibatkan ketimpangan sosial dan bermuara pada krisis moral. Krisis moral merupakan situasi dimana manusia memudarkan martabatnya sebagai manusia yang hidup dalam batasan nilai dan norma dan semakin menjauh pada nilai Pancasila. Hal tersebut tidak baik jika dibiarkan berlarut-larut dikarenakan jika tunas bangsa sudah terkontaminasi hal ini maka dikhawatirkan moral Negara ini akan memudar bahkan menjadi bangsa yang terancam menjadi bangsa yang gagal (filed state). Negara yang gagal dipicu oleh krisis moral, dekadensi moral atau demoralisasi yang dibiarkan berlarut-larut. Maka dari itu perlu diadakannya peninjauan ulang mengenai keberlangsungan pendidikan di Negara ini. Pelaksanaan pendidikan di suatu Negara memiliki amanah yang sangat penting untuk mencetak generasi penerus bangsa yang kelak menjadi pilar berdirinya suatu Negara. Sebagaimana fungsi pendidikan di Indonesia “Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.” (UU SISDIKNAS N0. 20 Tahun 2003). Maka dari itu, permasalahan di atas harus  dikembalikan lagi kepada penyelenggaraan pendidikan sebagai tombak pembentuk karakter bangsa dan harapan dapat memperbaiki krisis moral yang terjadi saat ini di Negara kita.
Jika berbicara mengenai pendidikan tentu saja ruang lingkupnya sangat luas. Dalam konteks permasalahan yang terjadi solusi yang tepat yakni dengan mengoptimalkan pembelajaran IPS diberbagai jenjang pendidikan.
  Menutut Tomy Hartono (2012):
Melalui pembelajaran IPS siswa didorong secara aktif menelaah interaksi antara kehidupan dilingkungannya, kini dan masa yang akan datang, menelaah gejala-gejala lokal, regional, dan global dengan memanfaatkan keterampilan pengkajian social. Untuk mengembangkan pengetahuan yang relevan mereka juga menelaah nilai-nilai proses demokratis keadilan sosial, dan kelanggengan ekologis untuk menimbang isu-isu moral dan etis bagi pengembangan kepedulian tentang nilai-nilai dan hakekat nila-nilai masyarakat
Dari pendapat di atas menunjukan peran penting pendidikan IPS dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai pengatahuan dalam berinteaksisosial serta menelaah gejala-gejala sosial yang terjadi  IPS juga erat kaitannya dengan lingkungan sosial, dimana lingkungan sosial memiliki peran yang penting dalam membentuk karakter sesorang. Karena fitrah manusia yang dilahirkan sebagai mahluk yang tidak bisa hidup tanpa berinteraksi dengan manusia lainnya (Human Social). Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang ingin selalu bergaul dan berkumpul dengan manusia, menjadi “zoon politicon” yakni makhluk yang bermasyarakat (Aristoteles). Maka dari itu untuk menjalin interaksi yang baik antar sesama diperlukannya pengetahuan agar interaksi ini senantiasa berjalan pada koridor yang tepat. Setiap individu harus memiliki keterampilan intelektual, keterampilan personal, juga  keterampilan sosial, yang semua itu didapatkan dari belajar IPS. Keterampilan  intelektual berkaitan dengan bagimana seseorang dalam berfikir, menginternalisasi informasi dari luar dengan nalar. Selain itu juga mampu mengklasifikasi setiap fenomena yang terjadi, menganalisis dari berbagai segi. Setiap tindakan yang dilakukan individu merupakan hasil internalisasi dari berfikir sosial yang mendalam. Sedangkan keterampilan personal bersifat individual dan biasanya setiap orang memiliki keterampilan personal yang berbeda dalam berinteraksi. Selanjutnya keterampilan sosial adalah keterampilan seorang individu menjalin hubungan interaksi dengan individu lainnya. Ketiga ketermapilan tersebut diaplikasikan dengan memperahatikan nilai dan norma yang berlaku.
Dalam pelaksanaannya ada beberapa hal yang harus diluruskan dari beberapa asumsi yang keliru terhadap IPS (Menurut TIM Dosen IPS UPI):
1.      Pelajaran IPS hanyalah hapalan belaka yang disampaikan oleh guru secara ceramah atau bercerita di muka kelas.
2.      Dalam pembelajaran IPS siswa cenderung pasif.
3.      IPS tidak bisa dijadikan tolak ukur kecerdasan siswa
4.      Pelajaran IPS tidak dapat menjamin masa depan siswa.
Apabila penyelenggara pendidikan dapat mengoptimalkan IPS dalam pelaksanaannya maka keempat asumsi itu bisa dipatahkan. Tidak selamanya pembelajaran IPS itu dihapalkan atau diceritakan melainkan harus menggunakan nalar dan intelegensi yang tinggi. Sikap Respect terhadap realita sosial merupakan proses internalisasi nalar yang tinggi, butuh kepekaan terhadap lingkungan untuk mampu menumbuhkannya. Siswa tidak akan pernah pasif dalam pembelajaran IPS karena sehari-hari siswa dihadapkan dengan keadaan sosial yang dikaji dalam pelajaran IPS. Pelajaran IPS dapat dijadikan tolak ukur kecerdasan siswa, karena siswa yang cerdaslah yang mampu menelaah, menganalisa, dan mengambil suatu kesimpulan terhadap suatu peristiwa sosial yang terjadi dimasyarakat. Jika nilai-nilai dalam pembelajaran IPS dipahami, dihayati, diaplikasikan dengan baik maka siswa sebagai penerus bangsa akan memiliki keterampilan intelektual, personal maupun sosial yang baik sehingga akan memiliki peran penting dalam membangun cita-cita bangsa menuju masa depan yang gemilang bukan hanya masa depan secara pribadi tetapi juga masa depan Negara. Peran penting Pendidikan IPS tersebut kurang disadari baik oleh guru maupun siswa, sehingga dalam pelaksanaannya masih seadanya dan cenderung cukup dengan mengetahui teori saja, secara keseluruhan belum optimal.
Optimalisasi Pembelajaran IPS harus melibatkan seluruh komponen yang bersentuhan dengan anak (siswa). Keluarga harus mampu mengarahkan anak agar sesuai dengan output yang diharapkan dalam belajar IPS. Bagaimanapun juga keluarga merupakan peletak pertama (pondasi) pendidikan anak. Peran Guru yang mengajar IPS juga harus mampu mengemas pembelajaran secara kreatif sehingga belajar IPS bukan berarti sekedar memenuhi kognitif siswa saja, tetapi afektif dan psikomotor siswa. Selain peran  keluarga dan guru,  lingkungan sosial juga tidak kalah pentingnya. Lingkungan dimana anak tinggal tidak boleh bertentangan dengan apa yang diajarkan dalam IPS. Sehingga anak akan mampu mengaplikasikan dengan baik pendidikan  yang ia peroleh dari keluarga maupun sekolah di lingkungan sosialnya. Dibutuhkan usaha secara bersama-sama untuk membentuk generasi penerus bangsa yang sesuai dengan dalam tujuan pendidikan dan tentunya sesuai dengan Pancasila.  Saat ini kita harus segera meninggalkan krisis moral yang melanda anak bangsa dengan bersama-sama mengoptimalkan pendidikan IPS di berbagai jenjang. Baik peran kita sebagai pelaksana pendidikan, pengawas pendidikan maupun objek pendidikan.
Sebagaimana firman Allah swt dalam Surah ar-Rum Ayat 41 yang artinya:
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.
Maka dapat disimpulkan bahwa krisis moral yang terjadi tidak terlepas dari apa yang diperbuat manusia itu sendiri karena kurang pemahaman dan aplikasi  dari  pengetahuan dan keterampilan sosial yang seharusnya dimiliki setiap individu. Upaya untuk memulihkan krisis moral yang telah terjadi yakni dengan optimalisasi pembelajaran IPS diberbagai jenjang dengan meluruskan berbagai asumsi keliru mengenai pembelajaran IPS. Sehingga setelah semua pihak baik siswa maupun guru juga masyarakat menyadari peran penting pendidikan IPS, pelaksanaannya dapat dioptimalkan dengan dukungan dari berbagai pihak. Pada akhirnya output yang didapat anak sebagai tunas penerus bangsa memiliki moral yang sesuai dengan nilai pancasila dan dapat meraih cita-cita bangsa Indonesia.

Sumber Rujukan:
·         TIM Dosen IPS UPI. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan Di Sekolah Dasar. Tasikmalaya: UPI Tasikmalaya.
(23 April 2013)

Senin, 06 Mei 2013


SEMARAK HARDIKNAS 2013
UPI KAMPUS TASIKMALAYA
Tasikmalaya, Kamis 2 Mei 2013 UPI Kampus Tasikmalaya yang dipromotori oleh BEM REMA UPI Tasikmalaya melaksanakan upacara peringatan hari pendidikan nasional (HARDIKNAS) yang jatuh tepat pada hari ini. Upacara yang dimulai pukul 07.15 s.d. 08.30 WIB diikuti oleh Mahasiswa dan dosen UPI Tasikmalaya berlangsung dengan khidmat. Pembina dalam upacara kali ini ialah Direktur UPI Kampus Tasikmalaya yang pada kesempatan kali ini diwakilkan kepada Drs. Yusuf Suryana, M.Pd. (Sekretaris Umum UPI Kampus Tasikmalaya) dan  petugas upacaranya yaitu Tim Inti Petugas Upacara UPI Tasikmalaya yang terpilih melalui seleksi. Tim  Inti ini memang dipersiapkan untuk menjadi petugas upacara peringatan hari besar nasional.
Mengingat basic UPI Kampus Tasikmalaya adalah sebagai kampus pendidikan, momen ini dijadikan pula sebagai waktu yang tepat untuk merefleksi diri dan pembangkit semangat untuk para calon guru yang kelak akan menjadi creator generasi penerus bangsa.
Dalam kesempatan upacara hari ini Pembina Upacara membacakan amanat dari Menteri Pendidikan Indonesia yakni Mohammad Nuh yang menganalogikan kondisi pendidikan saat ini bagaikan kondisi tubuh yang harus memiliki imunitas yang kuat.
”Ibarat tubuh, agar tahan terhadap penyakit, haruslah daya imunitasnya ditingkatkan, satu dari upayanya adalah melalui vaksinasi. Dampak perspektif sosial kemasyarakatan ada tida penyakit sosial yang sangat besar dampak negatifnya yaitu: kemiskinan, ketidahtahuan, keterbelakangan beradaban. Cara menaikan daya tahan (imunitas) sosaial agar terhindar ketiga macam penyakin tersebut maka jawabannya adalah pendidikan.”
Disampaikan juga informasi mengenai kurikulum 2013 bahwa mulai tahun pelajaran 2013/2014 akan diterapkan kurikulum 2013 untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah secara bertahap dan terbatas. Bertahap dalam arti tidak semua kelas dan terbatas hanya untuk beberapa sekolah yang sudah siap saja. Akhir dari pesan beliau  mengucapkan Selamat Hari Pendidikan Nasional dan meminta maaf atas nama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai persoalan penyelenggaraan ujian nasional tingkat SMA se-derajat tahun pelajaran 2012/2013.
Harapan tertinggi setelah peringatan hari besar pendidikan nasional ini bangsa kita semangat kembali menata dan membangun pendidikan yang sempat tergoyahkan oleh kasus-kasus pemberitaan di media masa yang mencoreng dunia pendidikan.       Dengan semangat para pemuda disertai dengan bimbingan dari para pendahulunya juga tekad untuk terus meraih cita-cita tertinggi mencerdaskan kehidupan bangsa, sudah saatnya kita bergerak untuk memajukan pendidikan bangsa ini.
­_ Selamat Hari Pendidikan Nasional_
Vira Pratiwi_staff. menteri Penelaran Ilmiah BEM REMA UPI Tasikmalaya




http://berita.upi.edu/2013/05/02/upacara-hardiknas-2013-upi-kampus-tasikmalaya-berlangsung-khidmat/

Sabtu, 16 Maret 2013


Belajar dari ketenangan dan kejerniahan mata air di kampung ulin
(Rara)
Setelah berputar putar mencari sumber air bersih untuk memasak kami tidak menyadari bahwa sunber air itu teramat dekat dengan kita. Salah seorang warga Nampak tersenyum dan mengarahkan, ”neng, pami bade nyondong cai mah teu kedah keluar ti kampunng ulin, di caket kolam alit ogen aya cai burial, warga oge sok nyondong ti palih dinya”. Kamipun tereharan-heran letak air tersebut ternyata tak jauh dari tempat kami menyalakan tungku untuk memasak. Kami terkecoh dengan sebuah danau yang keruh dan agak tidak terawat, setelah kami hampiri ternyata disamping danau ada sumbr mata air yang begitu amat jernih. Entah mengapa seketika mata ini menyimpulkan bahwa seakan belum pernah melihat sumber air sejernih ini.  Akupun terhipnotis. Kilauan nya memaksa untuk tetap memandangi jernih dan damainya situasi saat itu. Seakan aku melihat wajah sosok ayah dan bundaku disana yang tampak seaakan ingin menggapai tanganku, Akupun ingin memeluk erat mereka. Sebelah kanan tersenyum sosok adik yang selalu ceria seakan memksa ku untuk masuk kedalamnya dan bermain ria disana, nun jauh disana. Kiri atas nenekku Nampak sedang berbincang dengan anak dan cucu kesayangannya,, ia teramat bahagia dan merajuk kepadaku agar tenggelam bersama kebahagiaan itu. Sudut kanan bawah sahabat-sahabatku tampak melambai-lambaikan tangan mereka, seakan  merindukan kebersamaan dahulu setelah perpisahan yang cukup lama diantara kita. Tiba-tiba mereka memudar…. Tunggu! aku tak kunjung ucapkan satu kata jua. Jauh dikedalaman itu akupun memaksa mereka untuk mendenagrkan teriakan ku. Aku sayang kalian semua.
Sedikit demi sedikit ingatanku kembali pada domainnya. Aku terlalu lama ditempat ini. Temanku diperapian menyeru untuk segera ke sana, kawan-kawan lainnya sudah tak sabar untuk menyulap genggaman bulir putih ini. Bergegaslah kawanku menyiapkan hidangan yang mereka sebut makanan kaya vit. A dan kami menikmati hidangan seakan berada di tepi pantai dengan debur ombak yang landai.
 Aku bersukur, masih ada kawan yang mau berbagi senyumnya untukku, masih ada alam yang mau menerima kehadiranku, dan masih ada jatah nafas yang Tuhan berikan untuk ku pada hari ini, detik ini dalam kesempatan yang ceria ini.

Rabu, 13 Maret 2013


Kritik Sastra
Hari ini 14 Maret 2013 pukul 16.15 salah satu UKM (Unit Kegiata Mahasiswa) di UPI Tasikmalaya yakni AKSARA (Area Komunitas Seni dan Sastra) melaksanakan kajian rutin dengan topik  "kritik sastra". Istilah ”kritik” (sastra) berasal dari bahasa Yunani yaitu krites yang berarti ”hakim”.Krites sendiri berasal dari krinein ”menghakimi”; kriterion yang berarti ”dasar penghakiman” dan kritikos berarti ”hakim kasustraan”.
Kritik sastra dapat diartikan sebagai salah satu objek studi sastra (cabang ilmu sastra) yang melakukan analisis, penafsiran, dan penilaian terhadap teks sastra sebagai karya seni. 

Tulisan:
Kemelut Persiapan TCA di UPI Tasikmalaya

Saat ini kampus UPI Tasikmalaya sedang mempersiapkan atlet terbaiknya untuk berlaga di medan TCA yang tahun ini dilaksanakan di Purwakarta. Pada tanggal 21 Maret 2013 Setiap Kamda akan unjuk kemampuan serta memaksimalkan penampilan tiap bifdangnya demi mengharumkan nama Kamda masing-masing. Kamda Tasikmalaya yang diperkuat dengan 100 atlet lebih siap untuk mengibarkan bendera UPI Kampus Tasikmalaya dan menancapkannya di puncak keberhasilan. Semoga. Namun dalam perjalananan menuju puncak tersebut ada beberapa batu kerikil yang menyebabkan panitia pelaksanan harus sedikit menambah tenaga mereka demi terlaksananya perhelatan akbar ini. Permasalahannya tak jauh mengenai dana. Setelah mengingat dan menimbang berbagai keadaan akhirnya panitia pelaksanan TCA UPI Tasikmalaya menetapkan bahwa demi berlangsungnya acara tersebut mahasiswa UPI Tasikmalaya harus membanyar iuran sebesar Rp. 70000. Beban dana TCA tidak sepenuhnya dibebankan kepada mahasiswa tetapi sebagian besar mahasiswa bertanya-tanya kenapa meski bayar sebesar itu, tahu kan kantong mahasiswa?. Pertanyaan-pertanyaan itu menggantung selama seminggu lebih. Setelah ada salah satu panitia memasuki ruang kelas  dan menjelaskan rincian dana yang disusun panitia. Setelah itu terlihat mahasiswapun mengerti dan nampak mengangguk-ngangguk paham. Dibalik kecurigaan yang muncul dibenak mahasiswa ternyata banyak fenomena yang mengharukan. Mahasiswapun mengerti perjuangan panitia yang telah mempersiapkan kegiatan tersebut sedemikian rupa. Dan memang sudah selayaknya kita semua bahu membahu mengsukseskan acara ini.

Rara

Sangat diperbolehkan mengkritik dan memberi saran untuk tulisan ini, silahkan post di komentar :)

Selasa, 12 Maret 2013


Mungkin adalah sebuah harapan
Mungkin bukan keputus asaan
(ijin copas ya)

aku tahu..
kehidupan suatu saat akan bersilangan lagi
seseorang di suatu waktu dan tempat yang berbeda
mungkin saat itu Tuhan lebih berbaik hati
membisikkan padaku jawaban atas kenapa dan bagaimana
mungkin...

mungkin kehidupan akan bersilangan lagi
seseorang di tempat dan waktu yang berbeda
dan saat itu terjadi
aku tidak akan bertanya kenapa dan bagaimana
karena aku telah mendapatkan jawabannya
mungkin...


Pada Akhirnya Bukan kita yang menentukan jalan hidup kita tetapi tangan Tuhan yang menentukannya
So' give youre best can you do!

Selasa, 12 Februari 2013

Senin, 11 Februari 2013

AKRAB BERSAMA MATEMATIKA

Kreativitas kelas 2e dalam membuat media pembelajaran yang menarik...
teruslah berkarya......

Jumat, 25 Januari 2013


                                                      PAMERAN MEDIA PENDIDIKAN 2013
                                                       Menjadi Guru yang Inovatif dan Profesional


Waktu UAS telah berlalu, 26 Januari 2013 saat ini mahasiswa UPI Tasikmalaya seharusnya saat ini sedang menikmati masa libur. Namun waktu tersebut dimanfaatkan oleh sebagian mahasiswa semester 3 untuk mengadakan sebuah kegiatan PAMERAN MEDIA PENDIDIKAN 2013 dengan tema "Pembelajaran SD Melalui Media Unit Padi". Mahasiswa peserta pameran ini nampak antusias memamerkan  media pembelajaran dengan  mata pelajaran yang berbeda. Setiap stan didekorasi dan memiliki ciri khas masing-masing. Disinilah kreatifitas mahasiswa calon pendidik dipacu, untuk menjadi pendidik profesional hendaknya mampu mendesain media pembelajaran yang inovatif juga efektif. Bukan hanya berkutat dengan teori, mahasiwa UPI Kampus Tasikmalaya yang langsung di bimbing oleh Dosen Media Pembelajaran UPI Tasikmalaya Drs. Aan Kusdiana M.Pd dan Asisten Dosen Taopik Rahman S. Pd. praktik langsung menciptakan inovasi media dengan memanfaatkan ranah media visual, audio maupun audio visual. Kegiatan ini bertujuan bagaimana kelak sebagai pendidik mampu membuat ataupun menggunakan media pembelajaran agar asas kongkrit dari esensi pembelajaran didapatkan dan  tujuan pembelajaran bisa dicapai. Acara ini terbuka untuk seluruh mahasiswa UPI Tasikmalaya, selain itu juga ada guru beserta siswa  sekolah dasar antusias menghadiri undangan dari pihak panitia. Kegiatan ini diselenggarakan selama 2 hari yakni tanggal 25-26 Januari 2013, pada tanggal 25 Januari dilaksanakan pembukaan pada pukul 13.00 yang dibuka secara resmi oleh. Dindin Abdul Muiz Lidinillah Dosen Pembimbing kemahasiswaan yang mewakili direktur UPI Tasikmalaya. Acra puncak dilaksanakan hari ini dengan beberapa geme seru dari masing-masing stand. 
Diharapkan setelah kegiatan ini bisa memberikan penglaman khusus bagi para pengunjung dan menyadari akan pentingnya menggunakan media pembelajaran yang inovatif .

"Tujuannya acara ini `mewujudkan visi misi UPI Tasikmalaya, panitia pelaksana ada 39 orang. Saya harap anak bisa lebih semangat lagi untuk belajar menggunakan berbagai macam media agar pembelajaran jenuh dan membuka wawasan siswa untuk lebih kreatif" ujar Ihsan Nugraha selaku ketua pelaksana.

persiapan kegiatan ini selama 3 bulan dari mulai persiapan hingga pelaksanaannya.


Semoga dunia pendidikan di negeri ini semakin hari menunjukan progres yang signifikan dan mampu mencetak generasi-generasi muda yang kompeten dalam berbagai bidang.

Selasa, 22 Januari 2013


 
Salam semangat
Bergegaslah kawan,kita akan menyambut tantangan dari  dosen kita. Melahirkan sebuah inovasi baru untuk dunia pendidikan. Jika mereka di luar sana masih sibuk membicarakan Kurikulum 2013 itu seperti apa yaa??
Kita harus menyiapkan diri  untuk berkawan dengan rekan kita baik itu kurikulum 2013 maupun KTSP. Kita membutuhkan kurikulum yang terbaik, dan kita juga lebih memerlukan kualitas guru yang kompeten. Setuju??
Nah maka dari itu kita harus tahu  Media Pembelajaran yang efektif agar esensi dari pembelajaran itu sendiri didapatkan.
Biarlah kita hidup di bumi yang sudah menua tapi kawan kita tetap memiliki semangat  masa muda yang luar biasa.
 (soundtrack: Kita selamanya by bondan prakoso fead 2 balack)

Media Pembelajaran SBK
Mini Box motif anyaman
Sebuah media pembelajaran visual yang di desain sedemikian rupa agar siswa dapat mengapresiasi seni rupa murni (anyaman). Dengan cara mengamati siswa akan mampu menarik hipotesis awal mengenai cara membuat anyaman terrsebut. Biarkan anak menggunakan skematanya untuk membuat anyaman tersbut. Guru harus mampu mengkondisikan siswa dalam beberapa kelompok kecil, hal tersebut bertujuan agar siswa  mampu mengkoordinasikan mini teamwork  untuk memecahkan satu permasalahn. Setelah batas waktu yang ditentukan habis, guru mengecek pekerjaan siswa. Kemudian bersama-sama menemukan rumusan yang efektif untuk membuat anyaman tersebut.
Setelah itu guru dan murid bersama-sama membuat motif  anyaman yang lainnya.
Untuk mengembangkan imajinasisiswa lebih lanjut, maka siswa di beri tugas untuk membuat anyaman dengan motif bebas.
 

_semoga bermanfaat_ 

Sabtu, 19 Januari 2013


Aku tak pernah pergi
Salau ada di hatimu
Kau tak pernah jauh
Selalu ada di dalam hatiku
Sukmaku berteriak menegaskan ku cinta pada mu
Terimakasih pada maha cinta menyatukan kita
Saat aku tak lagi disisimu kutunggu kau di keabadian


Cinta kita sejati….


Sore itu aku menemukan seteguk kesejukan, kala penuh kepenatan aktivitasku yang memekat peluh. Aku diambang kegelisahan yang menghujam.  Akhir minggu ini aku tampak mencari seseuatu yang hilang. Aku mencari serpihan yang tampak patah di tepian jalan. Aku terus menyelusurinya namun tak kutemukan. Hingga k u sadari aku bukan kehilangan sesuatu tapi aku menginginkan sesuatu. Sedikit konyol.. Aku ingin nonton di bioskop. Kenapa harus ke bioskop??
Bukankah biasanya hanya nonton film copian di laptop? Kali ini berbeda aku nekat menyisihkan uang jajan yang baru saja  dua hari ditransfer dari ayahku tercinta :)

Habibi &  Ainun , tampaknya dua nama itu terus merekat dalam bayangan ku. Hingga akhirnya aku diberi kesempatan oleh sang Maha Pelukis yang Agung untuk menyaksikan film ini.
Seperti biasa aku yang sedikit telat, sudah di tunggu ketiga temanku yang sudah parkir di depan gang kostan. Aku naik sijagur jagoannya The Medita. The Widya dengan The Dinda naik Si pinky. Haha kami melaju dengan abnormal. Maklum saja kita di kejar waktu 6.15 film akan diputar. Namun ada yang lebih penting lagi. Puluk 6.00  perjumpaan dengan sang Maha Cinta tak boleh terlewatkan. Aku, The Medita dan The Widya Kala itu sedang tak sholat. Kami segera bergegas menuju ruangan gelap itu. Sedangkan The Dinda  sembahyang terlebih dahulu dengan The Risa dan The Ade yang Kala itu sudah nancap di lokasi.

Film dimulai. LUAR BIASA. Aku menemukan banyak hal, banyak pelajaran, banyak motivasi, banyak senyuman dan banyak air mata yang suci.
Pak Habibi tumbuh sebagai orang yang cerdas dan jujur, dibalik segudang prestasi belaiu ada sesosok wanita yang menopang kokoh tembok kesuksesannya. Wanita yang sangat sabar, cerdas juga perasa. Tuhan tahu apa yang kita butuhkan bukan hanya apa yang kita inginkan.
Sejenak aku melirik dua temanku yang dikiri dan dua temanku yang dikanan. Aku berbisik dengan lirih. Tuhan adakah habibi lainnya untukku? Aku ingin lebih tegar dari sekedar bu Ainun.
 Seketika aku tersadar, bahwa aku telah memiliki ainun-ainun yang luar biasa.
Teh Medita luar biasa dengan sikapnya yang periang. Kala orang lain tampak pucat pasi dengan segudang aktivitas yang tak kunjung selesai. Ia menanggapinya dengan senyuman
Teh Widya, bersikap tenang menghadapi segala persoaalan. Tenang dan tegas ciri khas mojang ini.
Teh Risa, Kakak yang luar biasa sangat pengertian, baik hati. Dan semua orang yang mengenalnya pasti setuju kalau wanita kakak kita yang imut ini wanita yang mandiri.
Teh Dinda, Wanita cantik dan  tangguh yang tak pernah mengeluh, mengabdi dengan penuh senyuman.

Dan satu lagi kakaku yang duduknya agak jauh dari posisi kami berlima. Teh Ade, si hijau yang satu ini sangat periang, baik hati dan selalu bisa mencairkan suasana..

Tentunya aku tak melupakan sahabat kuZahraa  yang tak bisa kulukiskan dengan kata-kata. Ia bak awan yang kala  cerah berseri dan  kala menjadi mendung akan gelap dan berpetir tapi meurunkan hujan yang membawa berkah. Mendidikku dengan penuh kesabaran..


Selain itu bnyak lagi hikmah yang ku temukan dan hanya bisa ku utarakan dengan HATI….

:)

Senin, 14 Januari 2013



Selamat Hari Ibu
oleh Vira Pratiwi pada 22 Desember 2012 pukul 10:15 ·
Senin kemarin aku bergegas untuk pergi ke kampus, secepat kilat aku pakai perlengkapan lainnya untuk upacara dendera dan berlari ke kampus dg sangat tergesa-gesa,...bukan karena bangun kesiangan, bermalas-malasan atau karena terlalu santai d kamar... tapi  ada tugas yang hrs d selesaikan... maklum weekendnya terpakai untuk kegiatan lain, ... d sisi lain hari senin juga  jadwal piket beres2 d kosan... ngepel cuci inin cucci itu nyapu dll....... saat berlari menuju klampus terasa ada 3 atau 5 kali getaran hp isyarat ada pesan yang masuk, tapi saat itu kuabaikan ..  pikirku saat itu ingin segera menginjakan kaki ke kampus dan segera berada d lapangan upacara...
pukul 06.50... meski upacara di mulai pukul 07.00 tapi saat itu waktu yang sangat telat untuk panitia upacara bendera apalagi seorang ketua pelaksananya....  segera ku simak keadaan di sana... terlihat petugas upacara sudah melakukan gladi resik dan nampak di sudut aula seorang sahabat terbaik ku teh endang yang sedang mondar-mandir menunggu kepastian dari seorang dosen yang hendak jadi pembina upacara... ia nampak panik,,, ku hampiri dan ku coba untuk menenagkannya dan taklama kemudian Pak Syarif terlihat di muka gerbang kampus.. alhamdulillah...panitia dan eksekutif ayo segera bebabris d lapangan .... keamnana mulai menertib kan jalannya upacara...upacara berjalan sbagaimana mestinya.... tapi ada sesuatu yang aneh.... pak pres (kang Rijal), pak Menko( Kang Agus), Bu Mentri mana yaaa? ko tiak ikut upacara
oh aku baru teringat salah satu prokar dikma.. bahwa hari itu sedang d lakukan penjurian Surat Untuk Ibu sbg peringatan Hari Ibu 2012...pesertanya seluruh mahasiswa UPI Tasikmalaya dan pemenangnya merebutkan piala presiden, Menko dan Mentri...upcara selesai dilakukan.... Teh Dinda mengambil alih pusat suara  rupanya ia ingin mengumumkan pemenang surat untuk ibu tahun ini....
piala Menko d menangkan oleh ...Eli Nurlela Andriani... (sahabatku yang satu ini memang serba unggul... dia sering meraih posisi ke satu atau kedua dalam bidang apapun :D)
Nah ini yang tidak biasa....Piala Mentri dimenangkan oleh Vira P.......
saat itu terbayang tiga tahun yang lalu ketika puisi spesial hari ibu yang kubuat dan di dacakan oleh sahabat baikku Ai Prilmantini kala mengikuti lomba baca puisi dan dia mendapatlkan juara ke 1
tetapi samapai saat ini tak pernah ku beritauh kabar baik itu ke ibuku tersayang...:)Ibu mohon maaf yaaa belum bisa main ke sanaaa :)suatu harii ... do'akan saja yaa buuu saya ...SELAMAT HARI IBU...